Tim Robotik Universitas Islam
Sultan Agung (Unissula) Semarang menyabet gelar juara umum pada kontes robot
internasional di Oosting Gymnasium Trinity College Ferris Athletic Center,
Hartford, Amerika Serikat. Ajang Trinity College International Fire Fighting
Home Robot Contest tersebut diselenggarakan pada 2-3 April kemarin.
Tim tediri dari tiga anggota
robotik, ketiga mahasiswa tersebut adalah Faizal Aminuddin Aziz (22), La Ode
Muhamad Idris (21), dan Ahmad Zuhri (21). Mereka juga tergabung dalam tim
Robotik Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula.
Faizal dan kawan-kawan akan
membawa beberapa robot pemadam api karya mereka dalam ajang yang diikuti wakil
delegasi sejumlah negara itu. Mereka menjadi satu-satunya tim yang mewakili
Indonesia dalam ajang bergengsi itu.
Faizal, ketua tim robotik
Unissula mengatakan, dalam ajang itu, timnya sengaja membawa empat robot yang
didesain khusus untuk pemadaman api atau kebakaran. Masing-masing robot pernah
menjuarai ajang robot tingkat regional dan nasional.
"Kita sudah persiapan sejak
bulan Oktober 2015. Dulu menang tingkat nasional karena dinilai paling cepat,
simpel, dan irit biaya," kata Faizal di Semarang belum lama ini.
Kategori itu masing-masing juara
I untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, dengan nama
D’Avicenna 1,7 mengalahkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (juara II) dan
UGM juara III. Tim ini sekaligus meraih Best Strategy. Sedangkan tim
dengan kategori Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI) Beroda, yang diberi
nama Unissula Robotik Team (URT) Robo Soccer (Roso) meraih juara II, di bawah
tim Universitas Negeri Yogyakarta yang juara I, sedangkan juara III diraih UKSW
Salatiga.
Ia menyebutkan, empat robot yang
akan terbang ke Amerika masing-masing jenis beroda dengan nama Khaum 1 dan Khaum
2. Dua robot pemadam api lain jenis berkaki yang diberi nama Sultan Agung 1 dan
Sultan Agung 2.
"Saat dapat juara nasional,
bisa menang karena robot ini memiliki respons paling cepat dalam aksi
memadamkan api di rumah," kata Faizal. Robot-robot itu akan beraksi di
Amerika dengan melakukan berbagai simulasi pemadaman api, seperti aksi cepat
mencari titik api di ruangan sekaligus memadamkan, aksi menuju ruangan berapi
dengan dihadapkan beberapa rintangan hewan maupun perabot rumah, serta robot
yang beraksi mengevakuasi bayi ketika kebakaran terjadi.
Khusus robot penyelamat bayi,
kata Faizal, robot yang digunakan didesain khusus menggunakan roda. Sistem
pemadaman api dengan menyemprotkan air dan sistem hempasan angin. "Jadi kita buat khusus
sesuai peraturan lomba. Kami sengaja buat robot-robot ini lebih ringan dan
program yang bisa cepat," ujarnya.
Banyak kendala yang dialami tim
baik selama persiapan maupun pada saat menjalani lomba di Amerika. Salah satu
kendala yang paling berat adalah perubahan rule atau peraturan lomba yang
mendadak membuat kesiapan menjelang lomba menjadi terganggu. Bahkan sehari
menjelang lomba ada perubahan peraturan baru sehingga robot yang sudah dibuat
harus diseting ulang dan bahkan tim sempat kesulitan untuk mendapatkan
komponen," kata Idris lewat pesan email, Senin (4/4/2016).
0 comments:
Post a Comment